Memorandum TAWAF DI BUMI SRIWIJAYA DARI RANAH BRAWIJAYA 05 - 28 Januari 2022 - Sabda Sheh Sulhawi Rubba
Proses dalam penyusunan sebuah buku agak mirip dengan rencana pembangunan satu unit rumah. Semua diawali dengan sebuah desain kerangka berpikir. Kalau rumah besar ada pembagian ruangan terbuka dan ruang tertutup seperti kamar tidur, begitu pula buku ada bab dan pasal-pasal pembahasannya.
Type bangunan rumah dan jenis namanya beraneka ragam, seperti istana, villa, gubug, pondok, bedeng, kantor, dangau dan lelainnya. Hal itu terkait dengan ukuran, lokasi, status, bahan, kualitas dan aspek lainnya. Tempat tinggal dan kantor kepala negara disebut istana yang berdiri di atas lahan yang luas, kemudian dilengkapi dengan bermacam fasilitas.
Demikian pula masalah status buku juga seperti itu. Ada buku yang disebut kamus, fatwa, kitab suci, pelajaran, cerpen, dan nama lainnya. Para ulama dan penulis buku ketika akan mengarang buku tentang keagamaan. Mereka membuat kerangka tentang berbagai bab yang akan dibahasnya, seperti kitab fikih Islam. Demikian pula buku ini yang disusun secara bebas sebagai percikan kisah singkat selama umrah dan tawaf di bumi Sriwijaya pada bulan Januari 22.
Nawaitu kita ingin menerbitkan sebuah buku kecil tentang kisah singkat perjalanan pulang kampung (umrah) pada 05-28 Januari 22, dari Perum Manggalarang Sidoarjo Jawa Timur ke dusun Simpang Agung Merapi Timur Lahat Sumatera Selatan. Kita buat judulnya "MEMORANDUM TAWAF DI BUMI SRIWIJAYA DARI RANAH BRAWIJAYA".
Buku ini terbagi pada 7 bab, yaitu 1. Reformulasi Pilar Islam, 2. Pemikiran Islam, 3. Budaya Islam Nusawi, 4. Geliat Cucung Puyang, 5. Perum Manggalarang, 6 Mitos Burung Burung Perkutut dan 7. Dokumentasi Foto. Dalam bab Cucung Puyang disajikan informasi tentang Sejarah Pepuyangan dengan beragam aspek kehidupan mereka, yang meliputi masalah Pertanian, Warisan, Julukan, Peradaban dan Politik.
Atas bimbingan Allah SWT Tuhan Yang Maha Segalanya, dalam penyusunan buku ini beragam kesulitan pelan pelan bisa teratasi. Hal yang sangat terasa sebagai penghambat adalah tentang apa tujuan menerbitkan buku kecil dan tipis semacam ini. Selain dari susahnya membuat kerangka susunan bab dan pasal isinya.
Pernah muncul bisikan di dalam hati nurani yang paling dalam, yaitu sebuah pertanyaan besar. Siapa yang akan membuka dan akan membacanya ? Jawaban yang muncul adalah Wallahu Aklam. Niat sucinya adalah sebuah bentuk ibadah dan Sadakah Info kepada karib kerabat dan sahabat karib tentang percikan dari bagian pengalaman selama hidup puluhan tahun.
Kemudian terkait dengan Dokumentasi foto bersama karib kerabat dan sahabat karib yang dilampirkan di dalam buku ini yang jumlahnya 130 potong. Dalam status ini kami sampaikan permohonan izin kepada semua fihak. Foto tersebut termuat pada bagian akhir dalam buku ini yang terbit pada bulan suci Ramadan 1443 / April 2022. Buku kecil ini dibagikan sebagai hadiah lebaran pada hari raya Iedul Fitri.
Disini disampaikan kepada semua fihak, kami mohon isi buku ini dikoreksi, bila ditemukan ada kesalahan dalam berbagai hal yang tidak ada unsur kesengajaan. Atas segala bentuk perhatian dan bantuan semua karib kerabat dan sahabat karib selama ini. Dalam hal ini kami sampaikan secara tertulis dalam kalimat singkat dan padat, Afwan wa syukran sekeluhum. Barokallau lanaa. Amien.
Akhirul Qalam, kalau dilihat dari kebiasaan karib kerabat dan sahabat kita yang lebih suka ngobrol dan bercanda dalam kehidupan sehari-hari. Sadakah hadiah yang berbentuk buku seperti ini lebih cocok diberikan kepada masyarakat Jepang yang sudah berbudaya suka membaca buku di pelbagai tempat. Jika hal itu dinilai orang salah alamat, tapi bukan salah bangat. Kita yakin pada suatu saat pasti akan bermanfaat bagi umat dan rakyat di tengah masyarakat. Wallahuaklmam.
Sabtu, 26 Maret 2022 / 23 Syakban 1443
Sabdasheh
anda ingin buku ini, silahkan klik disini
Komentar
Posting Komentar